Libur

Dikarenakan minimnya waktu untuk mengurusi blog ini dan masih sedikit penulis yang terdaftar dan ga aktif. maka sementara ini blog ini, saya nyatakan diliburkan.

Dan mulai sekarang saya fokuskan untuk mengurus blog saya pribadi di Erwin Hariyanto.

Atas ketidaknyamanannya, kami mohon maaf

Terima Kasih

TTD

Erwin Hariyanto

Not For Sale

Karena permasalahan keluarga, May (16 tahun), melarikan diri dari rumah. Dalam pelariannya May bertemu dengan Shasi, bahkan May diizinkan untuk tinggal di rumah kontrakannya bersama dengan seorang gadis bernama Andhara yang berprofesi sebagai bartender di sebuah Club. Persahabatan mereka bertiga semakin kuat, walaupun ternyata Shasi adalah seorang mucikari gadis-gadis SMU, ia sangat menghargai dan mendukung cita-cita May sebagai penari. Shasi memperkenalkan May kepada Dessy, penari proffesional, Andhara selalu memberikan perhatian yang berlebihan untuk May, ternyata Andhara mulai menyukai May.

Demi mencari uang untuk pengobatan ibunya, May bekerja sebagai penari di Club tempat Andhara bekerja. Hingga suatu ketika terjadi perkelahian antara Andhara dan pria yang melecehkan May. Ditengah keributan itu Rangga membantu Andhara dan May.

Setelah kejadian itu hubungan May dengan Rangga pun semaikin dekat, Andhara yang cemburu merasa ada yang aneh dengan perlakuan Rangga. Kecurigaannya Andhara pun terbukti, Rangga hanya ingin menodai May, tapi May berhasil melarikan diri. Andhara langsung memberi pelajaran kepada Rangga. Tidak terima perlakuan Andhara, Rangga melaporkan dan menjebak Andhara kepada Polisi, Andhara pun dijebloskan di penjara.

Kondisi May makin terpuruk, ibunya dalam kondisi kritis, ditambah rasa bersalah dan empati terhadap Andhara, akhirnya ia meminta Shasi untuk menjual dirinya. Shasi menolak keras permintaan May, dan May membujuk Shasi ia membutuhkan uangnya untuk membantu ibunya dan menebus Andhara di penjara.

Apakah pengorbanan May dan Sashi dapat menyelesaikan masalah mereka?

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Not_For_Sale

Geng Red CobeX beranggotakan ibu-ibu dari berbagai daerah, yaitu Mama Ana (Tika Panggabean-Ambon), Tante Lisa (Indy Barends-Manado), Yu Halimah (Aida Nurmala-Tegal), Mbok Bariah (Sarah Sechan-Madura) dan Cik Meymey (Cut Mini-Cina keturunan) adalah sekumpulan ibu yang membela kaum lemah dan sangat anti kemaksiatan. Mereka tak segan-segan menyakiti orang-orang yang mengambil keuntungan dari hasil bisnis kotor. Bersama Yopie (Lukman Sardi), anak tunggal Mama Ana yang lugu, Geng Red CobeX kerap beraksi preman dengan meringkus dan main hakim sendiri.

Suatu hari Geng Red CobeX ditangkap polisi dan dipenjara karena dianggap meresahkan masyarakat. Setahun setelah kejadian itu, Yopie dibebaskan dari penjara dan menumpang pada Ramli (Irfan Hakim), sahabatnya sejak kecil. Namun istri Ramli, Ipah (Shanty), rupanya tak kuat menampung Yopie. Alhasil Ramli melakukan berbagai macam cara supaya Yopie berubah dan bahkan menyarankan Yopie untuk tinggal bersama ayahnya.

Yopie bingung dengan hidupnya, sisi dia yang lugu merasa bahwa Mamanya melakukan kejahatan untuk kebenaran, di sisi lain dia mulai menyadari bahwa ia harus bersikap sewajarnya orang lain. Ditengah kebingungan ia bertemu dengan Astuti (Revalina S Temat), gadis Jawa yang bekerja di sebuah restoran. Astuti yang sempat mengira Yopie adalah pencopet, akhirnya terkesan dengan kebaikan Yopie dan menawarkan pekerjaan sebagai pelayan di tempat ia bekerja.

Keakraban Yopie dan Astuti mendapat berbagai pro dan kontra dari keluarga Astuti. Apalagi setelah mendengar latar belakang Yopie yang mempunyai ibu di penjara. Singkat cerita Yopie dan Astuti akhirnya berniat untuk tunangan dihadiri oleh kedua keluarga masing-masing terganggu oleh kedatangan preman untuk melakukan penggusuran di sekitar rumah Astuti. Para preman yang ternyata mantan kekasih Mama Ana pun bertarung melawan Mama Ana bersama Geng Red CobeX. Pergulatan sengit berlangsung, akankah Geng Red CobeX keluar sebagai pemenang? Bagaimana nasib kisah cinta Yopie dengan Astuti? Apakah keluarga Astuti mau berbesan dengan Mama Ana dan Geng Red CobeX-nya?

Read the rest of this entry »


Tahun 1998. Timor-Timur berpisah dari Indonesia, membuat perpisahan harus terjadi. Banyak keluarga yang mendapatkan konflik internal antara tetap berada di Indonesia, yakni di Kupang, atau memutuskan berpindah ke Timor Timur. Sebuah keluarga yang ayahnya sudah wafat adalah salah satu keluarga yang menerima konflik tersebut. Merry (Griffit Patricia) memutuskan untuk memilih tetap berada di Indonesia dan bersekolah di sekolah kecil yang berguru ibunya, Tatiana (Alexandra Gottardo). Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman dengan pemilik toko kelontong; Koh Ipin (Robby Tumewu) dan Cik Irene (Tessa Kaunang). Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo (Yahuda Rumbindi) yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar (Asrul Dahlan) yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal. Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman (Lukman Sardi) untuk mencari tahu info mengenai Mauro.

Di antara potret sosial tentang kehidupan di pengungsian itu, Merry menduga ibunya sakit keras karena terbatuk-batuk. Dokter puskesmas kenalan Tatiana dan Merry, Dr. Joseph (Ari Sihasale) diminta Merry untuk memeriksa Tatiana. Tatianapun diperiksa oleh Dr. Joseph, dan dibantu oleh Abu Bakar. Tatiana diceritakan oleh Abu Bakar mengenai berita yang disampaikan Lukman tentang Mauro beberapa hari yang lalu yang membuat Merry gembira karena menduga Mauro akan ke tempatnya. Ternyata Mauro yang berada disana tidak menyukai ibunya yang tidak pernah menengoknya, padahal itu semua adalah salah kaprah karena waktu tiba Mauro dan Tatiana selalu tidak sama. Maka, Mauro hanya meminta Merrylah yang bertemu dengannya. Hal yang diceritakan di puskesmas itu didengar oleh Merry yang ingin menjenguk ibunya, Merrypun bertekad pergi ke perbatasan sendirian dengan uang tabungannya. Cik Irene berbaik hati memberikan bekal untuk Merry. Merrypun pergi sendiri dengan menggunakan bus hingga sampai ke terminal terdekat dengan perbatasan (yang juga masih sangat jauh dari perbatasan). Bertanya kepada seorang supir, ia mengetahui jalan ke perbatasan dan nekat berjalan kaki. Abu Bakar dan Tatiana yang baru saja pulang, mengetahui Merry sudah tidak ada. Tatianapun menduga Merry mendengar pembicaraannya dengan Abu Bakar. Abu Bakarpun segera menyuruh Carlo untuk mencari Merry. Carlo sampai ke terminal terakhir dan mendapat info dari supir yang ditanyai Merry. Carlo juga berjalan kaki, tapi ia beruntung menemukan mobil pengangkut. Iapun ikut dan berhasil menemukan Merry dijalan. Segera setelah ditinggal oleh mobil pengangkut, Merry pingsan. Merrypun dibawa ke puskesmas terdekat dan cukup sehat untuk melanjutkan perjalanan.

Perjalanan yang mereka lalui tidak mudah karena sedikitnya kendaraan yang lewat. Usaha yang ulet membuat mereka sampai di perbatasan. Mereka bertemu Lukman, Merry menunjukkan foto keluarganya dan hubungan darahnya denga Mauro dan Tatiana. Lukman mengatakan bahwa Mauro sudah sampai di perbatasan. Merry dan Carlo pergi ke perbatasan dimana keluarga yang berpisah saling bertemu. Disana, lewat lagu Kasih Ibu, Merry bertemu dengan Mauro. Saat mereka tengah berangkulan, Merry meluruskan kesalahpahaman Mauro. Tepat saat itu, Tatiana dan Abu Bakar datang. Tatiana segera pergi ke Mauro dan Merry, dan berpelukan.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Air_Beta

Ruli dan Mili adalah kakak beradik yang tinggal di kawasan pinggir kota bersama ayahnya yang menjadi orang tua tunggal. Mereka menjalani kehidupan dengan penuh keceriaan.. Ruli yang pandai bernyanyi bekerja sebagai pelayan sebuah warung kopi. Mili yang hobi menggambar selalu mengintil ke mana pun abangnya pergi. Mereka juga tengah bahu-membahu menabung demi mewujudkan impian keluarga, yaitu mempunyai sebuah sepeda motor bekas untuk ayahnya bekerja sebagai pengojek. Setidaknya bila memiliki motor sendiri, maka hasil ngojek ayahnya tidak lagi mesti disetorkan ke Bandar Ojek dan hidup mereka pasti menjadi sedikit lebih baik.

Saat impian indah tersebut sudah di depan pelupuk mata, tak disangka ayah Ruli mengalami sebuah musibah yang mengakibatkan uang tabungan mereka terkuras habis dan bahkan masih memikul hutang yang amat besar.

Apa pun yang terjadi sebagai bocah yang ulet dan tabah, Ruli pantang menyerah. Di tengah upaya membantu ayahnya mencari biaya tambahan, ia bertemu Chika, anak perempuan Bu Wita yang menjadi bagian musibah. Tak disangka pertemuan mereka berkembang menjadi persahabatan sejati dan keterikatan bathin yang dalam hingga mereka menjadi bertrio bersama Mili.

Malangnya persahabatan mereka malah menuai kemurkaan Bu Wita, Ibunda Chika yang menyama-ratakan dengan menganggap semua anak miskin itu jahat. Namun Chika tetap menjalani persahabatan yg manis itu secara diam-diam. Hingga suatu hari, sebuah peristiwa “besar” hinggap pada mereka yang membuat kehidupan mereka justeru akan bertabur bintang.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Melodi_%28film%29